Sabtu, 23 Oktober 2010

[Wajib Baca] Tentara Inggris Bunuh Bocah Lagi Bermain!

Seorang serdadu Inggris diketahui membunuh gadis Irak yang masih berusia delapan tahun, padahal si bocah sedang bermain di jalan.

Informasi ini dibongkar pada Sabtu (23/10/2010) ini oleh Wikileaks, situs non-jurnalistik yang didirikan Julian Assange dan menjadi musuh utama propaganda Amerika Serikat serta sekutunya.

Menurut Wikileaks, para tentara sedang membagi-bagikan permen untuk anak-anak dalam upaya mereka untuk memenangkan "hati dan pikiran" ketika si bocah itu diduga sudah tewas.

Phil Shiner dari komunitas Pembela Kepentingan Publik, mengatakan, "Tank itu berhenti di ujung jalan, bocah perempuan itu di sana dengan baju kuning, si penembak muncul dan mengusirnya agar menjauh."

Shiner menyampaikan hal itu setelah Wikileaks mengunggah 400.000 dokumen militer soal Amerika. Shiner tidak merinci kisah itu ketika mendampingi Julian Assange di London, Sabtu (23/10/2010).

Dokumen Pentagon itu disebarkan untuk menunjukkan bahwa para komandan gagal menyelidiki penyiksaan dan pembunuhan oleh polisi dan tentara dan menyerukan agar digelar penyelidikan menyeluruh.

Dokumen itu juga menyebutkan, sebuah helikopter bersenjata terlibat dalam penembakan para jurnalis dan pemberontak bahkan ketika mereka sudah mencoba menyerah. Dibongkar juga kisah 15.000 kematian warga sipil yang tidak pernah diketahui sebelumnya.

Namun, dokumen itu hanya memuat sedikit kisah tentang tentara Inggris. Dua laporan dari Juni 2008 hanya memuat kisah dua lelaki Syiah yang dipukul dan ditendang tentara Inggris.

Data lainnya, tertanggal 2 September 2008, seorang interogator sipil mengklaim bahwa tentara Inggris telah menyeretnya ke rumahnya, membenamkan kepalanya dalam semangkuk air dan mengancamnya dengan pistol.

Namun Shiner mengingatkan bahwa beberapa kematian dalam keseluruhan dokumen itu mungkin saja melibatkan tentara Inggris, serta terbuka kemungkinan untuk diperkarakan.

"Ini memungkinkan karena rakyat Irak mati ketika dikontrol ketat oleh tentara Inggris --ditahan, di kendaraan, helikopter atau fasilitas penahanan," katanya. "Lainnya dibunuh di tahanan oleh tentara Inggris dan tidak seorang pun tahu seberapa banyak rakyat Irak yang kehilangan nyawanya ketika berada di tahanan tentara Inggris".

Juru bicara Kementerian Pertahanan hanya menanggapi begini, "Kami tidak mengomentari insiden itu sekarang. Penyelidikan masih berlangsung.

Informasi soal bocoran dokumen itu juga dikirimkan tanpa suntingan ke meja redaksi New York Times (Amerika), Le Monde (Perancis), The Guardian (Inggris) dan Der Spiegel (Jerman).