Jumat, 22 Oktober 2010

Spanyol Gelar Lomba Tidur Paling Nyenyak

Di Spanyol, tidur sejenak sehabis makan siang merupakan pola hidup yang patut dilakukan. Kebiasaan itu mereka namakan siesta. Namun, saat pola hidup banyak warga mulai berubah dan tekanan makin banyak, tradisi siesta di kota-kota besar mulai memudar.

Demi mempopulerkan kembali siesta, tradisi itu kini diperlombakan. Di suatu pusat perbelanjaan di Ibukota Madrid, turnamen siesta sudah dimulai 14 Oktober lalu dan berlangsung hingga Sabtu esok, 23 Oktober 2010.

Kontes tingkat nasional ini bukan bermaksud mengajak peserta berlama-lama tidur. Mereka hanya diberi waktu selama 20 menit untuk tidur pulas.

Pemenang ditentukan berdasarkan seberapa pulasnya tidur dalam waktu singkat. "Kejuaraan ini bermaksud untuk menjelaskan bahwa tidur secara singkat itu penting dan harus dilakukan karena berguna bagi kesehatan," demikian keterangan dari laman Asosiasi Sahabat-sahabat Siesta, penyelenggara turnamen.  

Selain menentukan seberapa lelap peserta bisa tidur, tim juri juga memantau posisi tidur yang baik dan busana yang mereka pakai. Dua faktor turut menambah nilai peserta. Selain itu ada satu faktor lagi yang turut menentukan kemenangan: bila peserta bisa mengorok maka dia mendapat tambahan poin.

Dalam sehari, turnamen itu menggelar delapan babak. Salah satu pemenang di babak penyisihan adalah seorang pekerja bangunan bernama Fermin Lominchar.

Menurut juri, Lominchar berhasil tidur nyenyak selama 18 menit. Apa resepnya bisa tidur pulas? "Tidak ada, saya waktu itu memang capek," kata Lominchar seperti dikutip kantor berita Associated Press

Pria berusia 47 tahun berhak mendapat hadiah voucher senilai 30 euro (sekitar Rp372.000). Hadiah utama di babak final senilai 1.000 euro (sekitar Rp12,4 juta).

Seorang warga, Angel Rodriguez, terkenang masa mudanya saat siesta sangat erat dengan budaya orang Spanyol. "Kini, banyak orang tidak tahu bagaimana menikmati siesta," kata Rodriguez.

Dr. Lili Chuecas, yang dilibatkan sebagai tim juri, menilai bahwa kini makin sedikit warga di Spanyol yang punya waktu cukup untuk istirahat di siang hari. Padahal, waktu itu penting untuk melakukan siesta. Situasi itu akibat perubahan gaya hidup saat tekanan makin bertambah.

"Masyarakat tidak menghargai manfaat beristirahat," kata Chuecas.