Sabtu, 23 Oktober 2010

Muslim Selamatkan Yahudi Pada PD II

Sejak lama, Islam dan Yahudi identik dengan pertikaian dan peperangan yang tak berkesudahan. Namun, sebuah pameran foto di Amerika Serikat menguak sebuah kisah kemanusiaan yang terlupakan tentang bagaimana Islam Albania menyelamatkan kaum Yahudi dari kejaran Nazi Jerman.

Pameran yang digelar di sinagog Emanuel di St. Louis, Missouri, pada 21 Oktober – 1 Desember 2001 ini menggambarkan bagaimana para muslim Albania mempertaruhkan nyawanya dan nyawa keluarganya untuk menampung para Yahudi yang menjadi buronan Nazi Jerman pada Perang Dunia II. Dikabarkan muslim Albania telah menyelamatkan lebih dari 2.000 Yahudi kala itu.

Adalah Norman Gershman, seorang fotografer yang mengumpulkan foto-foto para saksi hidup serta lokasi tempat peristiwa itu terjadi. Keinginan untuk membuat sebuah pameran yang menggambarkan kebaikanlah yang membuat Gershman memutuskan untuk mengangkat Albania sebagai objeknya. Sejak tahun 2003 Gershman mulai risetnya dengan mengambil foto dan melakukan wawancara.

Gershman menjelaskan bahwa pada tahun 1939 Albania diduduki oleh Italia di bawah kepemimpinan Benito Mussolini pada tahun 1939. Lalu diambil alih Jerman pada tahun 1943. Albania adalah negara dengan 70 persen penduduknya muslim, sementara itu hanya terdapat 200 Yahudi di negara tersebut. Selama masa penjajahan Jerman, Yahudi di Albania bertambah 10 kali lipat. Hal ini dikarenakan Yahudi dari Polandia, Yugoslavia, Yunani dan Italia merangsek masuk ke Albania untuk mencari perlindungan.

“Saya memilih fokus terhadap Muslim di pameran ini, karena siapa yang pernah mendengar Muslim menyelamatkan Yahudi?” ujar Gershman seperti dilansir dari laman STLtoday.

Pada salah satu foto pameran tersebut diceritakan seorang Yahudi menyusui anak seorang wanita yang memberinya perlindungan. Sebelumnya, wanita Yahudi itu meminta izin terlebih dulu kepada ibu si anak.

“Yahudi merupakan umat Tuhan juga,” jawab wanita Albania tersebut.

Kepala sekte Bektashi, sebuah sekte Islam di Albania dengan tujuh juta pengikut, menceritakan bahwa perdana menteri Albania memberikan perintah rahasia kepada rakyatnya untuk melindungi Yahudi.

“Semua anak-anak Yahudi akan tidur dengan anak-anakmu, mereka akan makan makanan yang sama dan hidup sebagai satu keluarga,” ujar lelaki itu menirukan perintah PM-nya.

Salah satu foto dari 30 foto yang dipamerkan menampilkan seorang nenek, Lime Balla, yang menceritakan kejadian kala itu. Balla mengisahkan kepada Gershman ketika 17 orang Yahudi datang ke desanya untuk minta perlindungan.

“Kami membagi mereka di antara para penduduk desa. Kami sangat miskin, tidak ada meja makan, tapi kami tidak membolehkan mereka untuk membayar makanan dan perlindungan. Kami menanam sayur untuk makan. Selama 15 bulan, kami pakaikan mereka pakaian petani agar tidak dikenali. Bahkan polisi kami tahu masalah ini,” kisahnya.

Ketulusan Muslim Albania untuk melindungi Yahudi, ujar seorang cendekiawan muslim dari Yayasan Islam St. Louis, Ghazala Hayat, adalah karena mereka menjunjung tinggi nilai yang disebut 'Besa'.

Hayat mengatakan bahwa Besa yang dalam bahasa Indonesia berarti memegang janji adalah salah satu bagian dari ajaran dan budaya Islam. Besa, menurutnya, adalah kode kuno yang memerintahkan seseorang untuk melindungi orang lain yang meminta pertolongan walaupun harus mengorbankan nyawanya sendiri.

“Saat ini di Albania, Besa adalah hukum tertinggi yang tidak membedakan perbedaan agama, keturunan dan suku,” ujarnya.