Kamis, 14 Oktober 2010

Di Jakarta, Tera Patrick Dijaga 20 Pengawal

Jauh sebelum mengiyakan untuk main dalam film Rintihan Kuntilanak Perawan, bintang porno asal AS Tera Patrick mengaku takut datang ke Indonesia. 

"Pertama dengar Indonesia, dia (Tera) takut. Bahkan, sempat empat-lima kali skenario saya ditolak," ujar produser film Rintihan Kuntilanak Perawan yang juga pemilik rumah produksi K2K Production, KK Dheeraj, usai jumpa pers Rintihan Kuntilanak Perawan di Jakarta, Senin (11/10/2010). 

Karena takut ke Indonesia, akhirnya Dheeraj butuh waktu cukup lama untuk bernegosiasi dengan Patrick. "Butuh 16 bulan buat saya meyakinkan dia. Akhirnya dia mau dan menghargai. Mereka (manajemen Tera) minta foto pemain saya, mereka lihat, mereka research," terang Dheeraj.  

Dengan Patrick akhirnya setuju datang ke Indonesia untuk menuntaskan 70 persen sisa shooting Rintihan Kuntilanak Perawan, Dheeraj harus mengambil banyak risiko. "Menghadirkan bintang Tera Patrick itu risiko. Shooting saja saya diam-diam (di luar Jakarta), pas 10 hari sebelum puasa. Saya pakai pengawalan 20 pengawal dari bandara sampai di kamar hotel Tera. Ini karena takut mengundang reaksi masyarakat, terus kami terpaksa gulung tikar dan filmnya enggak jadi," ungkap Dheeraj.  

Dheeraj mengatakan, Patrick kini sudah tidak di Jakarta lagi dan tak akan hadir pada acara peluncuran Rintihan Kuntilanak Perawan, 14 Oktober 2010. "Sebenarnya, bisa saja saya datangkan dengan biaya yang beda, tapi ini risiko," tuntas Dheeraj.